NAMA : BUNGA LESTARI
JURUSAN : SISTEM INFORMASI S1
KELAS : EKSEKUTIF
1.Coba jelaskan tentang manusia sebagai makhluk individu dan mahkluk sosial desertai contoh?
Jawaban :
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutanyang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda dalam hal istilah biologi, spiritual, dan budaya, atau campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens, sebuah spesies primata dari mamalia yang mencakup otak sangat mampu. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan Tuhan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi budaya, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasa, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk dan perkembangan teknologi, dan terutama oleh kemampuan mereka untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk mendukung satu sama lain dan bantuan.
Klasifikasi manusia yang paling penting adalah berdasarkan jenis kelamin. Tentu, jenis kelamin anak yang baru lahir laki-laki atau perempuan. Anak-anak muda laki-laki dikenal sebagai laki-laki dan laki-laki dengan laki-laki. Orang-orang muda dan wanita yang dikenal sebagai anak perempuan dewasa sebagai seorang wanita. Klasifikasi lain didasarkan pada usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, pubertas, remaja / i, dewasa, dan (orang) tua.
Contohnya berkeluarga, bersekolah, mencari pekerjaan dan berbagai aktivitas lainnya termasuk beragama. Tapi pada kenyataannya masing-masing individu mempunyai tempat yang berbeda atau dengan kata lain tidak mempunyai kedudukan yang sama.
Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi antara lain:
- Faktor Ekonomi, dimana kondisinya berbeda antar individu yang menyebabkan ada yang kaya dan ada yang miskin.
- Faktor Sosial, dimana masing-masing individu mempunyai status sosial yang berbeda, ada yang menjadi pegawai negeri dan ada yg buruh.
- Faktor Politik, dimana ada yang menjadi aktivis dan ada yang hanya menjadi rakyat biasa.
- Faktor Budaya, dimana ada yang menguasai budaya-budaya tertentu seperti seni tari dan bela diri dan ada yang sama sekali tidak mengetahuinya.
2.Coba jelaskan tentang initeraksi maskarakat di pedesan dan perkotaan disertai contoh!
Jawaban :
Terdapat tiga faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antar desa dan perkotaan. Faktor tersebut sebagai berikut:
1. Wilayah-wilayah saling melengkapi
Terdapat wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu wilayah ada yang kelebihan sumber daya, di sisi lain kekurangan jenis sumber daya alam tersebut. Copntohnya hasil pertanian. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya sangat memperkuat terjadinya interaksi. Artinya saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen.
2. Kesempatan untuk berintervensi
Hal ini diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Misalnya, daerah X dan Y saling memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga bisa berperan sebagai produsen dan konsumen. Namun, ada wilayah Z yang menyuplai kebutuhan wilayah X dan Y, maka kekuatan interaksi wilayah X dan Y menjadi lemah. Dalam contoh tersebut, wilayah Z berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara. Intervening opportunity bisa diartikan ebagai suatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan.
3. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang
Faktor ini memengaruhi kekuatan interaksi, karena memudahkan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, dan informasi antara satu wilayah dengan lainnya. Kemudahan pergerakan antarwilayah sangat berkaitan dengan:
1. Jarak antarwilayah, baik mutlak atau relatif
2. Biaya transportasi
3. Kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah.
Pengaruh interaksi desa dan kota
Wujud interaksi desa dan kota dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Pergerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya
2. Pergerakan gagasan dan informasi, terutama dari kota ke desa Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah
3. Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi, pendidikan, atau keperluan lainnya.
Proses interaksi secara terus menerus dapat menimbulkan pengaruh baik bagi wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Pengaruh positif yang dapat timbul akibat adanya interaksi desa dan kota, yaitu:
1. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat
2. Adanya lembaga pendidikan di pedesaan yang mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan penduduk untuk pembangunan desa.
3. Tingkat ketergantungan desa terhadap kota bisa berkurang.
4. Melalui pengembangan prasarana dan sarana tranportasi semakin membuka potensi pedesaan.
5. Masuknya unsur-unsur teknologi ke wilayah pedesaan secara efektif, sehingga meningkatkan produksi dan pengelolaan sumber daya alam.
6. Bagi masyarakat kota, terjadi distribusi barang-barang hasil pertanian, perkebunan, dan barang-barang lain untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota
Pengaruh negatif interaksi desa dan kota sebagai berikut:
1. Gerakan penduduk desa ke kota dapat memengaruhi jumlah penduduk desa usia produktif yang diharapkan dapat membangun desanya.
2. Banyak lahan pertanian desa yang terlantar karena urbanisasi warga.
3. Timbulnya gejala urbanisme
Zona interaksi desa dan kota
Semakin dekat jarak desa dengan pusat kota, maka kekuatan interaksi desa dan kota semakin kuat. Berikut zona interaksi desa dan kota:
1. Pusat kota (city)
2. Suburban, wilayah yang dekat dengan pusat kota dan dihuni para penglaju
3. Suburban fringe, wilayah yang melingkari suburban dan peralihan dari desa menuju kota
4. Urban fringe, wilayah batas kota yang memiliki sifat mirip kota.
5. Rural urban fringe, wilayah yang terletak antara kota dan desa Rural, wilayah yang masih menitik beratkan dengan pertanian.
Contoh dari interaksi desa dengan kota seperti : desa sebagai penyedia bahan pokok bagi kota sehingga hasil pertanian di desa akan di bawa kekota untuk dipasarkan, sebaliknya kota sebagai penghasil barang banrang industri yg kemudian di pasarkan juga ke desa, maka dengan begitu terjadilah hubungan timbal balik atau interaksi antara desa dengan kota.
3.Menurut pendapat kamu, apakah penting adanya stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban :
Setiap masyarakat mempunyai penghargaan terhadap nilai-nilai dan hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Karena adanya penghargaan terhadap nilai-nilai dan hal tertentu tersebut, maka munculah stratifikasi sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial lama kelamaan akhirnya dikenal masyarakat. Kemudian stratifikasi sosial itu diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya, stratifikasi sosial itu diterapkan dalam masyarakat untuk menyeimbangkan dalam hal pembagian hak-hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam pembagian nilai-nilai sosial dan pengaruhnya diantara para anggota masyarakat tersebut. Maka dari itu stratifikasi sosial dalam masyarakat itu pada dasarnya penting. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sendiri membuat citra stratifikasi sosial itu menjadi buruk. Sebagian orang menyalahgunakan stratifikasi sosial untuk mencapai kekuasaan demi terpenuhinya kepentingannya sendiri. Disisi lain, masyarakat yang tak mengejar kekuasaan malah beranggapan kalau stratifikasi sosial itu yang membuat kesenjangan sosial dalam masyarakat. Mereka tak menyadari kalau sebenarnya yang menjadikan adanya kesenjangan sosial dalam hidup itu adalah mereka sendiri/ masyarakat. Masyarakat yang telah membuat citra stratifikasi sosial itu menjadi buruk dihadapan mereka sendiri.
Contoh stratifikasi status sosial dapat ditemukan pada sistem kasta pada masyarakat india atau pada status bangsawan pada kerajaan Inggris. Di Indonesia, kita juga mengenal istilah darah biru, dimana individu berkedudukan tinggi dalam masyarakat karena masih merupakan keturunan kerajaan Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar